Mendapatkan hadiah tentu bikin bahagia. Apalagi hadiah itu dari orang terdekat atau orang terkasih seperti kakak, adik, ibu, bapak, apalagi pasangan hidup.
Sabtu week end ini, ada jaket hitam masih berbungkus plastik terkapar di atas kasur di kamar rumah mertua, kamar yang kami tempati sebulan terakhir sejak istri hamil. Sebenarnya saya tidak terlalu kaget dengan keberadaan jaket hitam yang katanya kualitas terbaik itu.
Beberapa hari yang lalu saudara ibu mertua menawarkannya pada saya. Mama, Jiko (kakak istri), dan istri sudah membeli jaket yang sama lebih dulu.
Hanya 200rb, tapi kualitas jaketnya tak diragukan. Kalau dilihat dari harga yang tergantung di jaket ada harganya dalam dolar. Jika dirupiahkan sekitar 700rb. Tapi saya yakin melihat kualitasnya, di mal-mal akan dijual dengan harga di atas 1 juta. Ya, karena memang kualitasnya bagus.
Hanya saja jaket ini tergolong berat dan tebal sehingga tampak menggelembung saat dipakai. Lebih cocok untuk negara musim dingin atau bersalju. Untuk Indonesia cocok dipakai di musim penghujan. Terutama untuk bapak-bapak yang suka ke sawah dan ladang di musim hujan.
Istri rupanya membelikannya untuk saya. Saya senang juga sih, meskipun belinya juga pakai uang dari suami. Saya pikir dia gak jadi beli karena memang beberapa hari sebelumnya saya tidak suka karena ukuran M nya tidak ada.
Saat itu hanya ada ukuran L dan itu terlalu besar untuk saya karena memang ukurannya di luar ukuran biasa orang Indonesia. Maklum saja ini jaket sebenarnya untuk luar negeri.
Kebetulan saat ini lagi masuk musim hujan. Jadi pas lah buat jalan-jalan meskipun saya juga bisa pastikan hanya akan dipakai sekali-sekali. Bukan karena saya tidak suka. Tapi ini jaket memang tebal dan berat.
Pasti repot deh kalau dibawa kemana-mana. Apalagi dibawa untuk kerja. Sangat tidak praktis karena butuh tempat khusus untuk menyimpan atau menggantungnya. Kalau dimasukin tas juga pasti gak muat.
Nah, bagi yang penasaran berikut saya ada fotonya saat saya mengenakannya di week end libur Idul Adha tahun ini.
