Langsung ke konten utama

Telat Haid Satu Minggu dan Ada Dua Garis Merah Mudah pada Alat Testpack?


Hari Minggu, tepatnya tanggal 3 Juli 2016, 2 hari menjelang Lebaran Idul Fitri 1437 H. Hari yang entah membingungkan, menegangkan, atau mungkin juga hari yang membahagiakan. Entahlah. Yang jelas, saya merasakan sesuatu yang campur aduk dan berkecamuk. 

"Gubrak..." begitu kira-kira suara pintu kamar mandi saat istriku mendorongnya dengan agak keras. Sementara di dalam sana saya sedang asyik menyikat gigi. 

Sebagai suami istri, membuka pintu kamar mandi saat pasangan sedang ada di dalamnya merupakan hal yang lumrah bagi kami. Baik untuk membicarakan atau menanyakan suatu hal, maupun sekedar untuk saling menggoda. Tak peduli ia sedang ngapain dan dalam kondisi apa di dalam sana. Pintu kamar mandi memang lebih sering sengaja dibiarkan tak dikunci, terutama jika hanya ada saya dan istri di rumah.

"Nih lihat", suara istriku agak lantang sambil menunjukkan sebuah alat yang entah apa saya kurang paham. Bentuknya kecil memanjang, Mirip tongkat ice cream yang biasa dikoleksi anak-anak untuk bermain. Hanya saja benda itu agak ramping dan berwarna dominan putih. Di tengah-tengahnya terselip garis mendatar kecoklatan. 

"Apaan sih?" tanyaku penasaran.
"Ini loh, lihat baik-baik" lanjut istriku.
"Gak ngerti ah. Udah ah Bang lagi sikat gigi nih", balasku tak mau peduli.
"Iiihhhhh.. lihat dulu.." balas istriku manja.
"Iya tapi Bang gak tau. Itu apaan?", lanjutku agak penasaran. 
"Ya udahlah, lihat nanti aja habis mandi. Tapi cepatan..." istriku mendesak agar saya segera keluar dan mengakhiri sesi mandi pagi itu. 

Sambil penasaran dan bertanya-tanya ada apa gerangan dengan alat tadi, saya melanjutkan aktivitas mandi dengan agak tergesa. Sambil mikir dan berusaha mencari tahu seadanya. 

Apakah tadi alat tes kehamilan, tanyaku dalam hati. Kalau benar itu alat tes kehamilan (Testpack), apa artinya garis merah muda di alat tersebut? Benarkan alat tersebut menunjukkan hasil positif bahwa istriku sedang hamil sehingga dia bela-belain membuka paksa kamar mandi hanya untuk menunjukkan alat itu padaku? Tapi kalau tidak positif, kenapa dia sangat semangat ingin menunjukkannya? Kan bisa ditunjukkan setelah saya mandi? Dan banyak lagi pertanyaan lain yang terlintas di pikiranku. 

Lalu, 15 menit kemudian saya selesai mandi dan segera keluar menuju kamar tidur kami. Di sana istriku tampak berbaring. Di samping kanannya terlihat alat yang dia tunjukkan tadi. 

"Apaan sih tadi?" tanyaku penasaran. 
"Tuh lihat aja sendiri" jawab istriku pura-pura cuek.

Segera kuraih alat yang mirip tongkat kurcaci cilik itu. Dan dengan sangat jelas di sana terlihat ada dua garis datar berwarna merah muda. Warnanya sangat mencolok karena alat itu memang dominan berwarna putih bersih. 

"Apa nih artinya" tanyaku masih penasaran.
"Baca aja kertas petunjuknya" jawab istriku sambil menyerahkan selembar kertas.

Dengan penuh penasaran saya membaca secarik kertas putih penuh dengan barisan kalimat itu. Di sana dijelaskan secara detail apa dan bagaimana fungsi serta cara kerja alat tersebut. Juga dijelaskan bagaimana cara penggunaannya. Dan yang paling menegangkan adalah saat membaca arti dari garis yang terlihat di alat itu. 

Dijelaskan bahwa jika setelah dilakukan prosedur merendam sebagian ujung alat kedalam air seni (pipis) seorang wanita yang ingin mengetahui kehamilannya, maka akan muncul tiga kemungkinan:

Pertama pada alat itu tampak tidak ada garis sama sekali alias putih bersih seperti sediakala. Itu artinya negatif tidak ada tanda kehamilan. Kedua jika ada satu garis, artinya juga masih sama, yakni negatif tidak ada tanda hamil. Dan ketiga jika ada dua garis maka dijelaskan artinya adalah positif hamil.

"Haaahhh... Dek hamil???!!" tanyaku dengan ekspresi penuh bahagia.
"Heheeee iya... " istriku menjawab dengan ekspresi yang sok cool tapi terlihat jelas aura bahagia di wajahnya. 
"Alhamdulillah.... alhamdulillah... " ucapku berulang kali. 
"Kalau begitu Bang mau sujud syukur dulu ahh" lanjutku sambil bergegas mengambil posisi sujud sukur beberapa menit.
"Sudah bilang mama belum?" saya bertanya apakah ibu mertua sudah mengetahuinya.
"Sudah dong... " jawab istriku tegas.
"Kalau babe" saya menanyakan apakah bapak mertua juga sudah mengetahuinya.
"Belum, babe belum saya telepon bang, lagi gak di rumah" jawab istriku. Saya pun menyanggupi untuk mengabarkan Babeh melalui telepon. 
"Trus apa kata mama" lanjutku.
"Katanya disuruh ke dokter untuk memastikan", istriku menjawab.
"Ya udah nanti sore atau malam kita ke Klinik Tugu Sawangan" lanjutku.

Kabar bahagia ini tentu saja takku biarkan lama-lama untuk tidak diketahui oleh keluarga besar di Bima sana. Terutama pada ibu, karena Bapakku sudah meninggal sejak tahun 2009 lalu. Saya juga menelepon dua kakak perempuanku, bibi-bibi dan paman dari ayah maupun ibu. Dan yang tak bisa terlupakan adalah menelepon nenek. Tentu saja mereka menyambut gembira kabar bahagia itu. Satu per satu mereka mengucapkan selamat menjadi calon ayah. Tak ketinggalan mereka memberikan nasehat bagaimana memperlakukan istri terutama di awal kehamilan perdananya ini. 

Begitulah kisah yang masih teringat kuat dalam ingatan saya ketika terjadi peristiwa yang membahagiakan itu. Dan di bawah ini adalah beberapa foto yang menunjukkan hasil Tespack kehamilan istri saya. 

Untuk cerita saat pemeriksaan di Klinik Tugu Sawangan akan saya ulas dalam tulisan tersendiri. Tunggu aja ya. 




Artikel Terkait


PENTING!!

Semua tulisan merupakan pendapat pribadi dan tidak mewakili pihak mana pun. Jika berasal dari sumber lain, maka akan tertulis jelas pada setiap tulisan.

Semua tulisan bisa diambil, copy, dishare, atau digandakan. Tapi ingat, hargai karya orang dengan mencantumkan sumber aslinya.

© Zain Usman Design by Seo v6